Kehidupan

Kisah Masa Laluku Dalam Merajut Mimpi
Rasanya waktu ini semakin cepat berlalu. Tak terasa kini aku sudah duduk di bangku SMA Tingkat Akhir, tingkat sekolah yang kini sedang aku jalani semoga bertingkat pula kesabaran dan kedewasaanku dalam menjalankan kehidupan ke depannya.
Tetapi, apa yang telah di lakukan semasa hidup rasanya sampai saat ini aku masih belum melakukan dan memberikan apa yang seharusnya dilakukan dengan baik.
Aku terlahir di keluarga yang sederhana, kesederhanaan inilah yang membuat aku kuat dan semangat untuk melewati hidup, aku pun tidak lupa selalu bersyukur kepada sang Maha Kuasa. Dengan tekad yang kuat aku datang dari kampung ke kota untuk melanjutkan sekolah SMA dan disini aku bener-bener merasakan  hidup jauh dari kedua orang tua. Meskipun awal- awal tinggal dan jauh dari orang tua  merasakan ketidaknyamanan dalam hidup ini aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan teman-teman baru. Tapi rasa ketidaknyaman itu aku  jalani dengan seiringnya waktu meskipun dengan rasa terpaksa, lama kelamaan pun mulai beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman baru.
Singkat cerita dengan seiringnya waktu memasuki tingkat akhir-akhir sekolah SMA dan disitulah aku mulai berpikir harus kemana setelah lulus sekolah ini? Sedangka teman-teman sekelas sudah mulai sibuk-sibuk mencari universitas yang mereka inginkan mereka menanya kesana sini untuk mengetahui info tentang universitas impiannya, tetapi aku masih santai-santai saja dengan semua itu karna pada saat itu aku tidak berpikiran untuk melanjutkan pendidikan. Aku punya cita-cita tetapi cita-cita itu buat aku sangat sulit untuk dilalui bahkan di dapatkan karna harus bersaing dengan ratusan bahkan ribuan orang tetapi aku pasrah dan serahkan sama Allah swt, karna sesulit apapun rintangan dan tantangan  dalam melaluinya insyallah bisa, “Itu tekadku pada saat itu”. Aku pasrahkan semuanya pada allah swt, yang dipikiran cuma  itu aku sudah berusaha tapi allah yang menentukan semuanya.
Dan pada akhirnya kelulusan pun diumumkan dan pada hari itu aku dan teman yang lainnya merayakan kelulusan tidak ada beban atau pikiran yang dirasakan pada hari itu yang dirasakan adalah bahagia yang ada dipikirkannya, beban, masalah semuanya hilang dengan kabar bahagia karna telah lulus masa sekolah SMA. Dan pada esok harinya teman yang lainnya sudah mulai membahas masalah universitas mereka inginkan dengan mencari info apabila tidak lulus snmptn mereka akan ikut daftar sbmptn pada saat itu tetapi aku masih belum kepikir ke hal itu karna aku masih bingung dan belum terpikir untuk melanjutkan pendidikaan atau tidak harus kemana.
pada saat itu kuliah itu bukan cita-cita ku.karna aku punya cita-cita sendiri semenjak waktu kecil. Ketika kelulusan sudah dibuka dan diumumkan aku pun esok harinya pulang ke kampung halaman hanya tinggal beberapa hari disana karna untuk mengurusi surat-surat pendaftaran dan pergi kesana  kemari untuk mengurusinya. Dan aku pergi ke bandung dengan niat, doa, dan usaha untuk mengikuti seleksi pendaftaran “Polwan” dengan kepercayan tinggi dan mengucapkan Bismillah dalam  hati seleksi tahap 1 tahap 2 dimulai sampai-sampai untuk perpisahan sekolah aku pun tidak ikut karna harus mengikuti seleksi itu tetapi harapan itu haru pupus mungkin itu belum rejekinya buat aku.
Dengan kegagalan itu aku merasakan seperti orang yang tidak punya kehidupan lagi, harus kemana lagi setelah ini? dan harus ngapain? Pada saat itu aku sempat putus asa. karna seleksi polwan diadakan sekali dalam setahun, dan aku sempat berpikir aku harus menunggu setahun lagi untuk mengikutinya tapi itu ga mungkin buat aku karna itu waktu terlalu lama yang harus di tunggu karna aku ga tau selama setahun itu harus ngapain ga terpikir schedule apa yang harus aku lakukan. Setelah ada dorongan dan dukungan dari orang tua mulai nyari universitas untuk melanjutkan pendidikan, sudah menemukan dan ikut pendaftaran dan seleksi akhinya diterima,. Terus memulai kuliah dengan masa orientasi selama beberapa hari dan hari pertama memasuki kuliah, beberapa hari kuliah  merasakan tidak nyaman karna dari dulu tidak ada pemikiran untuk melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi  tidak terpikir sama sekali, tetapi dengan berjalannya waktu dan seiringnya perjalan masa-masa perkuliah rasa ketidaknyamanan itu sedikit demi sedikit hilang dan mulai menjalani dengan santai. Dan pada akhinya rasa yang dulu tidak nyaman menjadi nyaman sampai sekarang dan insyallah sampai tingkat akhir perkulihan.
Mungkin Cuma segitu cerita kisah nyata saya, mohon maaf  bila ada kata-kata yang tidak menyenangkan dan tidak enak untuk dibaca. Dan mohon maaf cerita yang saya tulis ini sedikit atau terlalu sedikit karna saya sudah tidak suka mengingat-ingat masa lalu meskipun cerita itu membuat saya bahagia dalam hidup atau sedih. Masa lalu biarlah berlalu tinggalkan saja masa lalu itu di masanya karna saya hari ini adanya di masa sekarang dan masa depan dan apabila ada hal positifnya dari masa lalu semoga menjadi cerminan hidup kedepannya.




Liska Dwi L

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hakikat sekolah berkarakter

Manajemen sarana dan prasarana

Bahan ajar berbasis IT